Profesi Kependidikan : Administrasi Pendidikan

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Administrasi Pendidikan Merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha. Administrasi Pendidikan sangat penting untuk dipelajari bagi kita sebagai calon Guru agar pada saat kita terjun kelapangan langsung, setidaknya kita memiliki sedikit Pengetahuan dari apa yang telah kita pelajari.

Peran dari tenaga pengajar (guru) di dalam memperlancar tata administrasi sekolah sangatlah penting, serta tidak bisa dipisahkan antara komponen yang satu dengan yang lain. Di samping itu, dibutuhkan suatu keahlian juga ketrampilan di dalam menangani urusan tata administrasi sekolah tersebut. Sehingga sangat diperlukan tenaga tata administrasi yang terampil, handal, serta faham akan pekerjaan dalam administrasi tersebut.

Guru merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang memiliki peran yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan. Peran guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Namun jika dilihat secara luas, guru juga berperan sebagai administrator pendidikan yang terampil, dan handal.

Pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya hanya mengenai kegiatan mengajar dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-fakta dari buku kepada murid, memberi tugas-tugas dan memeriksanya. Sekarang, guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya. Dalam banyak hal, pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah, dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah.

 

 

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud Administrasi Pendidikan di Sekolah?

1.2.2 Apa fungsi dan tujuan Administrasi Pendidikan di sekolah ?

1.2.3 Bagaimana Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan di Sekolah?

1.2.4. Apa saja permasalahan yang dihadapi Guru dan solusi yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan dalam Administrasi Pendidikan di Sekolah?

 

1.3 Tujuan

            Tujuan Pembuatan Makalah Ini adalah untuk memenuhi Tugas mata kuliah Profesi Pendidikan. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk Untuk membahas permasalahan pada perumusan masalah diatas, yaitu untuk :

1. Menjelaskan pengertian Administrasi Pendidikan Sekolah.

2. Menjelaskan fungsi dan tujuan Administrasi Pendidikan diSekolah .

3. Menjelaskan Peran Guru dalam Administrasi Pendidikan di Sekolah.

4. Menjelaskan permasalahan yang dihadapi Guru dan solusi yang ditawarkan dalam mengatasi permasalahan dalam Administrasi Pendidikan di Sekolah.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi Pendidikan di Sekolah.

Kata administrasi berasal dari bahasa latin ad dan administrare yang menurut Gei (1992) artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan sehingga benar-benar tercapai. Pengertian administrasi secara lengkap menurut Gei adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.

Administrasi Pendidikan Merupakan penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-praktek pendidikan. Administrasi sekolah adalah segala upaya bersama untuk memanfaatkan sumber-sumber personal ataupun material yang efektif dan juga efisien supaya menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah dengan optimal. Adapun prinsip umum dari administrasi sekolah yaitu administrasi sekolah sifatnya lebih praktis dan fleksibel, sehingga bisa dilaksanakan sesuai berdasarkan kondisi maupun situasi yang nyata di sekolah. Sementara fungsinya untuk sumber informasi dalam meningkatkan pengelolaan pendidikan dan juga dalam kegiatan belajar mengajar.

Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat administrasi sekolah adalah tata usaha. Administrasi Pendidikan sangat penting untuk dipelajari bagi kita sebagai calon Guru agar pada saat kita terjun kelapangan langsung, setidaknya kita memiliki sedikit Pengetahuan dari apa yang telah kita pelajari.

Pada dasarnya administrasi sekolah sendiri terbagi menjadi beberapa komponen, beberapa di antaranya adalah :

2.1.1 Administrasi kesiswaan

2.1.2 Administrasi sarana dan prasarana

2.1.3 Administrasi personal

2.1.4 Administrasi keuangan

2.1.5 Administrasi kurikulum

 

2.2  Fungsi dan Tujuan Administrasi Pendidikan di Sekolah

Jika dihubungkan dengan administrasi pendidikan maka bisa diartikan bahwa fungsi merupakan upaya peningkatan efektifitas unsur-unsur pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Fungsi administrasi pendidikan itu meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan penilaian.

2.2.1    Fungsi perencanaan.

Dalam perencanaan itu sendiri akan menjawab pertanyaan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, dimana dan siapa yang melakukan hal itu. Dalam fungsi terkandung kegiatan menetapkan tujuan, mengambil keputusan mengadakan peramalan atau perkiraan, dan memprakarsai strategi pelaksanaan. Lalu dapat dinyatakan perencanaan adalah menetapkan terlebih dahulu tujuan yang akan dicapai dan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan itu.

2.2.2   Fungsi Pengorganisasian

Fungsi administrasi yang kedua adalah pengorganisasian, yang berarti upaya membina dan memapankan hubungan antar kegiatan dan faktor fisik yang harus dilakukan dan diperlukan, mengkooordinasikan sumber yang ada, pimpinan mendesain struktur formal bagi tugas dan hubungan kewenangan yang akan menjamin efektifitas dalam pencapaian tujuan. Pengorganisasian berurusan dengan pembagian jabatan yang harus dikerjakan, penetapan kelompok pekerjaan, dan pemerataan tanggung jawab dalam pekerjaan. Prinsip yang dianut dalam pengoorganisian adalah pembagian kerja, rintangan, departemenisasi dan otoritas atau wewenang.

 2.2.3    Fungsi Pengawasan

Fungsi lainnya dalam administrasi pengawasan yang bisa diartikan menguji, memeriksa, dan mengecek segala sesuatu yang terjadi itu sesuai atau tidak dengan rencana, instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip yang telah dimapankan. Pengawasan ini bersumber dari rencana dan tujuan organisasi.

2.2.4    Fungsi Penilaian

Fungsi penilaian berarti proses monitoring kegiatan. Untuk menetapkan apakah satuan-satuan organisasi telah berjalan secara efektif dalam mencapai tujuan, jika belum tercapai dapat dilakukan perbaikan. Proses penilaian meliputi pengukuran, perbandingan dan perbaikan.

Tujuan administrasi pendidikan di sekolah  pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sergiovanni dan carver (1975) (dalam burhanuddin, 2005) menyebutkan empat tujuan administrasi yaitu:

a.    efektifitas produksi;

b.    efesiensi;

c.    kemampuan menyesuaikan diri;

d.   kepuasan kerja.

Keempat tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah mempunyai fungsi untuk mencapai efektivitas produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu menggunakan dana, dan tenaga seminimal mungkin, tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya yang baru dan selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberikan kepuasan kerja kepada mereka.

Dari yang telah disebutkan di atas bahwa tujuan administrasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan.Namun pada garis besarnya ada dua tujuan administrasi yang harus di capai oleh setiap jenjang dan jenis sekolah baik yang berstatus negeri maupun swasta

a.    Tujuan pertama adalah administrsi pendidikan harus diupayakan sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efektif, artinya pelaksanaan pendidikan harus mencapai hasil sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

b.    Tujuan kedua adalah administrasi pendidikan harus pula diupayakan sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efisien, artinya perbandingan terbaik antara pelaksanaan pendidikan dengan hasil yang akan dicapai.

 

2.3  Peranan Guru dalam Administrasi pendidikan

Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) Disekolah, Guru berada dalam kegiatan administrasi Sekolah. Sekolah melaksanakan kegiatanya untuk menghasilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah inilah peran guru sangat penting. Dalm menetapkan kebijaksanaan dan melaksnakan proses perencanaan, pengkoordinasian, Pengarahan, pengorganisasian, pembiayaan dan penilaian kegitan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana,pesonalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat, disitulah Guru harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah Pekerjaan yang sifatnya kolaburatif artinya: Pekerjaaan yang didasarkan atas kerjasama,dan buka bersifat individual. Oleh karena itu, semua personel sekolah termasuk Guru harus terlibat.

            Berikut akan diuraikan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan guru dalam administrasi pendidikan.

2.3.1    Administrasi Kurikulum.

Menurut UU No.2 Tahun 1989 mengartikan Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian,berati kurikulum ini sangat penting dalam sutau sistem pendidikan. Karena kurikulum merupakan panutan dalm kegiatan belajar mengajar.

Dalam administrasi kurikulum tugas guru adalah mengkaji kurikulum tersebut melalui kegiatan perseorangan atau kelompok(dapat dengan sesama guru satu sekolah atau dengan guru disekolah lain atau dengan kepala sekolah dan personal pendidikan lain seperti pengawas). Dengan demikian kepala sekolah dan guru memahami kurikulum tersebut sebelum dilaksanakan.

2.3.2    Administrasi kesiswaan

Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc (1999:165) Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan selama siswa disekolah, sampai dengan siswa mernamatkan pendidikannya melaluipenciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif.

Tugas kepala sekolah dan guru dalamadministrasi kesiswaan ini adlah memberikan layanan kepada siswa, dengan memenuhi kebutuhan mereka sesuai dengan tujuan poendidikan yang telah ditetapkan.

a.       Kegiatan dalam administrasi kesiswaan yaitu

1.)    Penerimaan siswa

2.)    Pembinaan siswa

3.)    Penamatan program siswa di sekolah.

b.      Peranan guru dalm administrasi kesiswaan

1.)     Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan dalam ambil bagian. Diantara mereka dapat ditunjuk sebagai panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas – tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas.

 2.)    Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat para siswa cepat beradaptyasi dengan lingkungan sekolah barunya. Peranan guru dalam hal ini sangat penting, karena andai kata terjadi slah langkah pada saat pertama, dapat berakibat kuirang menguntungkan bagi jiwa anak untuk waktu waktu selanjutnya.

3.)    Untuk mengatur kehadiran siswa dikelas.

4.)    Memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi.

5.)    Menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik.

2.3.3        Administrasi sarana dan prasarana.

Administrasi sarana dan Prasarana pendidikan merupakan keseluruhan proses pengadaan, pendayagunaan, dan pengawasan prasarana dan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif dan efisien.

Kegiatan dalam Administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi:

·         Perencanaan kebutuhan

·         Pengadaan srana dan prasarana pendidikan

·         Penyimpanan Prasarana dan saranapendidikan.

·         Inventarisasi prassarana dan sarana pendidikan.

·         Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan.

·         Penghapuasan sarana dan prasarana pendidikan.

·         Pengawasan sarana dan prasarana pendidikan.

Peranan guru dalaam administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah dimulai dengan perencanaan, pemanfaataan,pemeliharaan, serta pengawasan penggunaanprasarana dan sarana yang dimaksud.

2.3.4        Administrasi personal

Menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc (1999:175), Pesonal pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi  kegiatan non edukatif(ketata uasahaan). Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK).

Adapun peran guru dalam administrasi pegawaian(personal) yaitu :

a.              Membuat buku induk pegawai

b.              Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, karpeg, cuti dengan pegawai dan lain- lain

c.              Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah,guru, maupun tata administrasi.

d.             Membuat laporan rutin kepegawaian harian,mingguan, bulanan dan tahunan.

e.              Membuat laporan data sekolahdan pegawai

f.               Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran

g.              Mempersiapkan surat keputusan kepala sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat kuasa, dan lain- lain. 

 

2.3.5        Administrasi keuangan

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelaporan, dan pertanggung jawaban dana yang dialokassikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrassi keuangan,sehingga penggurusanyadapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2.3.6        Administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (husemas)

Kindred, Bagin, dan Galllagher dalam bukunya yang berjudul School Community Relation (1976)mendefinisikan bahwa Husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.

Tujuan utama yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan Husemas adalah:

a.               Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan sekolah.

b.              Peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi masyarakat tersebut terhadap sekolah.

c.               Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru gurudalam memenuhi kebutuhan anak didik, serta meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan disekolah

d.              Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran serta mereka dalam mengajukan pendidikan disekolah dalam era pembangunan.

e.               Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang didapat oleh sekola

f.               Pertanggungjawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat pada sekolah

g.              Dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumber sumberyang diperlukan untuk meneruskan dan meninagkatkan program sekolah.

Peranan guru dalam Husemas menurut Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang berjudul Profesi keguruan(1999:197) yaitu:

a.       Membantu sekolah dalam melaksanakan husemas.

b.       Membuat dirinya lebih baik lagi dalam bermasyarakat

c.       Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya


2.3.7        Administrasi layanan khusus

Merupakan suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan proses belajar mengajar dikelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar.

Macam macam layanan khusus yaitu :

a.       Pusat sumber belajar

b.      Kafetaria warung / kantin sekolah

c.       Unit kesehatan Sekolah.

 

2.4       Beberapa permasalahan yang dihadapi guru dalam Administrasi Pendidikan di Sekolah.

2.4.1    Administrasi Kurikulum dan Administrasi Personal

Masalah Kedua administrasi ini di sekolah sebenarnya sudah secara konseptual telah jelas karena P3D (personel, peralatan, pendanaan, dan dokumen) sudah diserahkan ke daerah. Yang belum jelas adalah implementasinya. Sampai saat ini, perencanaan, rekrutmen, penempatan, pemanfaatan, pengembangan dan hal-hal lain yang terkait dengan Administrasi Kurikulum dan Personal masih kurang jelas..

Solusinya : Perlu dibahas secara intensif tentang Administrasi ini, bahwa seharusnya kepala sekolah harus lebih mengerti dengan administrasi kependidikan agar dapat segera mencari solusi kejelasan implementasi administrasi tenaga kependidikan karena kepala sekolah lebih tahu cara penempatan, pemanfaatan, dan pengembangannya.

2.4.2    Administrasi Kesiswaan

Ada 2 masalah utama yang perlu mendapat perhatian dalam bidang kesiswaan yaitu :

1.      Masalah kemajuan belajar dan evaluasi belajar

2.      Masalah bimbingan

Solusinya : Sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap usaha mengembangkan kemajuan belajar siswa-siswanya. Kemajuan belajar ini secara periodik harus dilaporkan terutama kepada orang tua siswa. Ini semua merupakan tanggung jawab Pendidik di sekolah. Oleh karena itu pendidik harus tahu benar-benar kemajuan belajar anak-anak di sekolahnya, ia harus mengenal anak-anak beserta latar belakang masalahnya.

Masalah yang juga erat hubungannya dengan kemajuan belajar ini ialah masalah bimbingan. Tugas sekolah bukan hanya sekedar memberi pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi sekolah harus mendidik anak-anak menjadi manusia seutuhnya. Oleh karena itu tugas sekolah bukan saja memberikan berbagai ilmu pengetahuan tetapi juga membimbing anak-anak menuju ke arah kedewasaan.

2.4.3    Administrasi Keuangan dan Pembiayaan

Ada hal yang mengganjal dalam pembiayaan pendidikan di sekolah yaitu: Akhir-akhir ini banyak protes dari masyarakat tentang mahalnya biaya pendidikan. Padahal, sebenarnya biaya tersebut belum cukup untuk membiayai sekolah secara wajar.

Solusinya : Perlu adanya sosialisasi antar sekolah dan masyarakat saat adanya undangan rapat disekolah tentang rincian biaya pendidikan di sekolah sekolah.

2.4.4    Administrasi Sarana dan Prasarana

Dari hasil yang dilihat, sebagian besar siswa justru belajar dengan manajemen fasilitas seadanya. Itu dikarenakan banyak fasilitas tersebut rusak akibat anak-anak itu sendiri yang bermain dengan media media pembelajaran yang telah disediakan.

Solusinya : Yang terpenting adalah koordinasi dan kerjasama di antara semua pihak di dalam mengelola dan memelihara sarana dan prasarana sekolah agar tetap prima. Oleh karena itu para petugas yang berhubungan dengan sarana dan prasarana pesantren bertanggung jawab langsung dengan kepada kepala sekolah.

2.4.5 Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Dalam menjalin hubungan antara sekolah dengan masyarakat, ada beberapa kendala mendasar yang juga sangat berdampak pada keharmonisan hubungan tersebut sehingga hubungan antar sekolah dengan masyarakat menjadi tidak lancar. Kendalanya antara lain:

1.             Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan dan juga pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana harusnya pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun.

2.             Kurangnya komunikasi antara warga sekolah dan warga masyarakat, sehingga tercipta komunikasi satu arah antara sekolah dan warga masyarakat/ wali murid dan pada akhirnya sekolah tidak tahu keinginan masyrakatnya tetapi memaksakan keinginanannya pada masyarakat/ wali murid yang pada saat itu hanya terlibat pada aspek pembiayaan saja.Karena masyarakat hanya tahu dengan bantuan yang dimintakan sekolah dalam bentuk keuangan sehingga sering kali masyarakat marah.

Solusinya : Upaya-upaya penyelesaian kendala/ hambatan yang ada adalah sebagai berikut:

a)             Sekolah harus memberikan informasi yang terpadu kepada masyarakat, sehingga masyarakat mengetahui seluruh program-program yang di adakan sekolah.

b)             Hubungan sekolah dengan masyarakat harus dilakukan secara terus menerus, sehingga masyarakat tidak akan beranggapan bahwa mereka hanya dibutuhkan pada saat pembiayaan saja.

c)             Setiap program yang diadakan oleh sekolah harus menyesuaikan karakteristik masyarakat dengan cara mengkonsultasikan dengan tokoh masyarakat.

2.4.6 Administrasi Layanan Khusus

Administrasi layanan khusus meliputi manajemen perpustakaan, kesehatan dan keamanan sekolah. Administrasi  layanan khusus disekolah ini sudah berjalan dengan baik. Semua yang berhubungan dengan perpustakaan sudah lengkap dan dikelola dengan baik sehingga memungkinkan peserta didik untuk lebih mengembangkan dan mendalami pengetahuan yang diperolehnya di kelas. Segi kesehatan juga peserta didik diperhatikan sehingga sekolah menyediakan pelayanan kesehatan sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan berusaha meningkatkan program pelayanan melalui kerja sama dengan unit-unit dinas kesehatan setempat. Disamping itu, sekolah juga perlu memberikan pelayanan keamanan kepada peserta didik dan para pegawai yang ada di sekolah agar mereka dapat belajar dan melaksanakan tugas dengan tenang dan nyaman. 

      Belum optimalnya partisipasi/dukungan stakeholders

Salah satu inti MBS adalah partisipasi, baik dari warga dalam sekolah maupun warga masyarakat yang berpengaruh maupun yang dipengaruhi oleh sekolah (stakeholders). Wadah partisipasi stakeholders sudah ada yaitu Komite Sekolah, namun dukungan riil dari mereka, baik intelektual, moral, financial, dan material, masih beragam.

Solusinya : Perlu dilakukan advokasi melalui pertemuan-pertemuan, perlu meningkatkan partisipasi stakeholders dalam berbagai kegiatan sekolah, perlu publikasi melalui media tertulis/elektronik, perlu komunikasi secara intensif melalui berbagai media, perlu digalakkan transparansi, dan perlu peningkatan relasisasi dengan stakeholders melalui berbagai events.

 

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3. 1 Kesimpulan

Pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya hanya mengenai kegiatan mengajar dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan fakta-fakta dari buku kepada murid, memberi tugas-tugas dan memeriksanya. Sekarang, guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-kadang sangat kompleks sifatnya. Dalam banyak hal, pekerjaannya berhubungan erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, kepala sekolah, pegawai tata-usaha sekolah, dan berbagai pejabat lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah, yakni penyelenggaraan dan management sekolah.

Peranan guru dalam administrasi pendidikan sangatlah berpengaruh, dengan pengalaman dan pemahaman yang baik tentang administrasi di berbagai bidang di sekolah, guru dapat menjadi seorang administrator yang terampil dan handal. Sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik. Rangkaian kegiatan administrasi pendidikan sebagai bingkai solusi kompleksnya persoalan dalam lembaga pendidikan khususnya di sekolah, pada hakikatnya adalah proses yang mengarah pada tercapainya tujuan pendidikan. Kualitas proses kegiatan administrasi pendidikan mencerimkan keberhasilan lembaga pendidikan dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian, kualitas administrasi pendidikan yang baik multak diperlukan.

3.2 Saran

Sebaiknya penerapan partisipasi guru dalam setiap kegiatan-kegiatan sekolah perlu dilakukan secara kontinu. Karena dengan meningkatnya partisipasi guru akan menambah kualitas pendidikan di Indonesia. Dan demokrasi dalam administrasi sekolah juga perlu ditingkatkan agar kesempatan-kesempatan untuk menciptakan kepemimpinan perseorangan ataupun kelompok bagi para personel pengajar dapat terlaksana.


KATA PENUTUP

Demikian lah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat  dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang  di mengerti dan kurang lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, dan kami juga sangat mengharap kan  saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini sekian penutup dari kami semoga dapat di terima dan bermanfaat untuk kita semua TERIMA KASIH

 

DAFTAR PUSTAKA

Kurniah, tri (2011). Profesi Kependidikan : PERAN GURU DALAM ADMINISTRASI SEKOLAH. Tersedia : http://pendidikan.blogspot.com, diakses pada tanggal 28 mei 2018

Faghira, I. (2014) Peran dan Tanggungjawab Administrasi Pendidikan. [Online]. Tersedia di: http://www.slideshare.net/irasafaghira/peran-dan-tanggungjawab-administrasi-pendidikan.htm, diakses 28 mei 2018

http://alya-thelittlegirls.blogspot.com/2012/03/peranan-guru-dalam-administrasi-sekolah.html, diakses tanggal 28 Mei 2018.

http://novianytry.blogspot.com/2013/05/administrasi-pendidikan.html, diakses tanggal 28 Mei 2018

Soetjipto dan Raflis kosasi, 1999. Profesi Keguruan. Jakarta: Rieneka Cipta

https://www.researchgate.net/publication/317184069_IDENTIFIKASI_PERMASALAHAN_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA_UNTUK_MENINGKATKAN_MUTU_DAN_PROFESIONALISME_GURU?enrichId=rgreq-d90a903818d150712c9519ec2416af5a-XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzMxNzE4NDA2OTtBUzo0OTkyMjk0ODAyMzA5MTJAMTQ5NjAzNjk5MTExMw%3D%3D&el=1_x_3&_esc=publicationCoverPdf

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syntax : Transformational generative grammar development

Sociolinguistic : Language Choice